planet_kita

Suatu Saat di Pojok Alam Semesta...

03 Juli 2008

Christiaan Huygens 1629 - 1695:“ Si Penemu Titan”

Dibandingkan nama Newton dan Galileo, nama Christiaan Huygens terdengar masih asing bagi telinga kita. Padahal astronom asal negeri kincir angin ini merupakan ilmuwan yang memberi sumbangan besar dalam khasanah ilmu astronomi, matematika, fisika, dan optika. Bahkan disebut-sebut sebagai pakar mekanika terbesar di abad 17 karena mampu menggabungkan pendekatan matematika Galileo dan pandangan Descartes dalam merumuskan fenomena alam. Huygens merupakan eksperimentalis sejati, yang mana hidupnya dihabiskan di laboratorium.

Nama Christiaan Huygens kembali melambung dan perlu kita ingat ketika ditorehkan sebagai nama wahana antariksa yang diterjunkan ke Titan , satelit terbesar Saturnus dan terbesar kedua di Tata Surya setelah Ganymede, Satelit Yupiter. Sekaligus merupakan satelit beratmosfer paling tebal yaitu 300 km.

Dimasa hidupnya, Huygens banyak bergaul dengan ilmuwan besar di Eropa, seperti Newton, Leibniz, Robert Hooke, Edmund Halley, Descartes dan lainnya. Dikarenakan semasa hidupnya, Huygens sering berkunjung ke Royal Society di Inggris, Academic Royale des Sciences di Perancis, juga di Denmark.
Huygens lahir pada 14 April 1629 di Hague, Netherlands dari keluarga terpandang. Ayahnya, Constantin Huygens sarjana fisika dan seorang diplomat dan berharap anaknya menjadi ilmuwan hebat. Karenanya, ia meminta Mersenne dan Descartes, dua ilmuwan terkenal masa itu, untuk memberi privat pada Huygens.
Belajar geometri, mekanika dan kemampuan dalam memainkan alat musik di rumah hingga berusia 16 tahun,. Gurunya yang amat berpengaruh adalah Descartes yang berhasil memompa minatnya dalam bidang matematika.
Christiaan Huygens belajar hukum dan matematika di Unversitas Leiden dari 1645 hingga 1647. Van Schooten mengajarinya matematika. Lalu, dari tahun 1647 hingga 1649, Huygens belajar hukum dan matematika. Beruntung, ia belajar matematika pada John Pell. Lalu, berkorespondensi dengan Marsene
Tahun 1649, Huygens pergi ke Denmark sebagai diplomat dan berharap melanjutkan ke Stockholm untuk menjumpai Descartes. Sayangnya, cuaca tidak mendukung.
Karya ilmiah Huygens pertama kali diterbitakan tahun 1651 yaitu Cyclometriae membahas tentang lingkaran. Lalu, tahun 1654 yaitu De Circuli Magnitudine Inventa membahas berbagai macam hal persoalan ilmiah.
Ia juga menaruh minat pada pembuatan lensa dan teleskop. Tahun 1654, ia menemukan metode baru pembuatan lensa. Setahun kemudian, ia berhasil mengamati satelit Saturnus yaitu Titan. Lensa yang dikembangnyapun, kemudian hari dipakai pula untuk mengamati planet, satelit, dan nebula Orion. Tahun itu pula ia pergi ke Paris dan menemui Boulliau . Disarankan olehnya, untuk belajar tentang probabilitas pada Pascal dan Fermat. Kembali ke Belanda, Huygens menghasilkan karyanya mengenai kalkulus probabilitas yaitu De Ratiociniis in Ludo Aleae.
Selanjutnya, ia menemukan cincin Saturnus, namun berbeda dengan teori tentang cincin Saturnus yang diajukan oleh Roberval dan Boulliau. Oleh Galileo beberapa tahun sebelumnya, cincin Saturnus itu masih dianggap sebagai bagian dari Saturnus.
Di tahun 1659, Huygens menerbitkan karyanya Systema Saturnium yang menjelaskan tahap dan perubahan fase cincin Saturnus. Pengamatan oleh ilmuwan lain yaitu Fabri pada tahun 1665, ternyata membenarkan teori Huygens.
Tahun 1656, ia mematenkan pendulum arloji penemuannya, yang mampu meningkatkan keakuratan pengukuran waktu. Teori mengenai gerak pendulum diungkapkannya dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673). Juga menemukan hukum gaya sentrifugal dari gerak lingkaran uniform.
Tahun 1661, Huygens pergi ke London, untuk mengetahui lebih banyak Lembaga Royal Society yang mengadakan pertemuan di Gresham College. Ia menaruh perhatian yang amat besar pada ilmuwan-ilmuwan Inggris itu, dan terus melakukan kontak setelahnya. Ia menunjukkan teleskopnya, dan para ilmuwan Inggris mempergunakan teleskop itu. Raja dan Ratu Inggris memakai teleskop itu untuk mengamati Bulan dan Saturnus.
Selama di London, Huygens melihat pompa hampa udara penemuan Boyle, dan menggunakannya. Di tahun 1663, Huygens menjadi anggota Royal Society, lembaga ilmiah yang amat prestisius. Di tahun ini, Huygens mematenkan rancangan arloji pendulumnya.
Percobaan Huygens tentang tumbukan benda elastik memperlihatkan kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan. Tema ini diangkat dalam pertemuan Royal Society pada 1668. Royal Society mengajukan pertanyaan mengenai tumbukan dan dijawab oleh Huygens melalui percobaan bahwa momentum dua buah benda sebelum tumbukan sama dengan momentum keduanya setelah tumbukan. Kemudian popular dinamakan Hukum Kekekalan Momentum.
Gerak melingkar menjadi tema penelitian Huygens waktu itu, namun ia juga memikirkan mengenai teori gravitasi Descartes yang berpijak pada materi-materi berputar (yang disebutnya vorteks).. Ada yang salah di teori Descartes. Di tahun 1669, huygens mengunjungi Académie membahas masalah ini. Setelah itu, Roberval dan Mariotte mengoreksi pandangan Descartes.
Akibat sering bolak-balik paris-Belanda, Huygens jatuh sakit pada 1670. Sebelum meningalkan paris, ia berjanji untuk tidak mempublikasikan penelitiannya emngenai mekanika sebelum dikirimkan ke Royal Society.
Tahun 1671, Huygens balik lagi ke Paris. Namun, di tahun 1672, Raja Louis XIV menyerbu Belanda, Huygens melihat posisinya sulit, dan menjadi hal yang amat penting baginya berada di Paris. Ilmuwan perancis sangat mendukung penelitiannya.
Tahun 1672 Huygens bertemu dengan Leibniz di Paris. Setelah itu Leibniz secara rutin berkunjung ke Académie. Leibniz berhutang budi pada Huygens, karena pada Hygenslah ia belajar matematika. Di tahun yang sama, Huyens belajar mengenai prinsip kerja teleskop Newton dan cahaya. Ia mencoba mengkritisi teori Newton tentang cahaya terutama tentang warna.
Menurutnya, cahaya merupakan serangkaian getaran gelombang yang tak teratur, bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium eter. Juga, menurutnya, titik-titik di muka gelombang dari gelombang yang merambat dapat dianggap sebagai pusat gelombang baru. Pendapat ini dikenal sebagai Prinsip Huygens yang mampu menurunkan rumus pada hokum pemantulan dan pembiasan. Karya kerja itu dituliskan dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673) memperlihatkan bahwa pengaruh Huygens telah melampui Descartes, gurunya.
Horologium Oscillatorium berisi prinsip kerja pendulum. Huygens membuktikan bahwa hanya ayunan bandul yang bergerak dalam suatu busur sikloid saja yang berayun stabil. Juga dirumuskan hubungan antara panjang dan waktu ayun (periode) sebuah ayunan/bandul. Hasil perhitungannya memperlihatkan besar gaya sentrifugal dan percepatan jatuh bebas. Juga, telah diselesaikan persoalan pendulum campuran.
Huygens menderskripsikan surutnya benda dalam ruang vakum, dalam gerak vertikal atau membentuk kurva yang lonjong. Didefinisikan “Evolusi” dan “Involusi” kurva, setelah diberikan parameter penting, telah ditemukan perubahan bentuk lingkaran dan parabola. Untuk pertama kalinya, Huygens melakukan penelitian mengenai gerak benda yang lebih besar dari partikel.
Masa-masa akhir hidupnya, Huygens meneliti mengenai kehidupan di luar Bumi. Ia termasuk pelopor dalam bidang ini. Pemikirannya tentang hal itu dituliskan dalam Cosmotheoros (1698) yang dipublikasikan setelah ia meninggal. Ia juga melanjutkan pekerjaannya dalam bidang lensa dan gerak ayun pendulum dan menemukan jam pendulum baru. Dalam bidang musik, Huygens membuat tradisi dengan menciptakan 31 nada di abad itu. Karyanya dimuat dalam Lettre touchant le cycle harmonique. Christiaan Huygens meninggal pada 8 Juli 1695 di kota kelahirannya.

Meskipun Huygens seorang ilmuwan terkemuka di Eropa, namun nama Newton berhasil menenggelamkan nama Huygens ketika karyanya yang monumental diterbitkan yaitu Principia.

Kini saatnya kita mengenang Huygens ketika namanya melambung di wahana antariksa yang diterjunkan di tempat yang tercatat sebagai lokasi terjauh penerjunan satelit buatan manusia, yaitu Titan, satelit Saturnus yang ditemukannya.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda