planet_kita

Suatu Saat di Pojok Alam Semesta...

10 Mei 2008

Mikroba yang Bisa Hidup di Mars

Di Mars diyakini pernah ada kehidupan dibuktikan dengan penemuan meteorit yang tiba di Bumi dan keberadaan air di masa lampau. Saat ini berbagai wahana antariksa sedang mencari kemungkinan adanya kehidupan itu. Bagaimana bentuk kehidupan di Mars ? Apakah sama dengan yang di Bumi ? Masih banyak pertanyaan yang butuh jawaban.

Pertanyaan ini wajar karena lingkungan Mars sangat berbeda dengan Bumi. Atmosfer planet merah itu jauh lebih tipis dari Bumi sehingga radiasi ultraviolet (UV) Matahari yang menimpanya tiga kali lebih besar dibandingkan di Bumi. Betekanan seperseratus dari tekanan atmosfer Bumi dan bertemperatur – 970 C hingga - 5 0 C.

Sayangnya upaya pencarian kehidupan itu perlu dilakukan secara lebih hati-hati. Pasalnya, boleh jadi kehidupan yang ditemukan di sana ternyata berasal dari Bumi yang terbawa oleh wahana antariksa.

Karena kebanyakan wahana ruang angkasa yang mendarat di Mars belum disterilkan sempurna oleh panas dan radioaktif, sehingga kemungkinan ada mikroba Bumi yang ikut. Memang lingkungan ganas Mars akan segera membunuh mikroba itu sebagaimana terlihat dalam uji coba laboratorium. Namun, ternyata ada sejenis mikroba yang diperkirakan akan bertahan pada kondisi tertentu. Jadi tidak semua jenis mokroba tidak mati.

Baru baru ini tim peneliti dari British Antarctic Survey yaitu Charles Cockell dan Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida yaitu Andrew Schuerger dan juga peneliti pada Kennedy Space Center's Space Life Sciences Laboratory menemukan ada sejenis alga biru-hijau atau cyanobacterium yang ternyata mampu beradaptasi dengan lingkungan Mars. Mikroba bandel adalah Chroococcidiopsis yang banyak dijumpai di gurun kering Ross di Antartika hingga gurun panas Negev di Israel.

Hasil simulasi melalui pancaran radiasi seluruh spektrum memperlihatkan bahwa alga biru-hijau mampu bertahan selama 5 menit sedangkan jenis mikroba lain hanya 15 detik. Dan untuk lingkungan Mars, alga biru-hijau akan terus bertahan dan bahkan berkembang bila mereka dilindungi oleh lapisan tanah hanya setebal 1 milimeter dan menemukan air atau nutrisi yang dibutuhkan.

Tentu hasil penelitian yang ditulis di Jurnal Astrobiology merisaukan. Karena banyak tempat di Mars yang bisa menumbuhkembangkan mikroba dari Bumi seperti lembah-lembah Mars yang mungkin menyimpan air di balik permukaannya atau daerah kutub yang memiliki lapisan es.

Oleh karenanya, untuk misi-misi mendatang perlu lebih diperhatikan faktor sterilisasi wahana antariksa. Karena bila hal ini diabaikan akibatnya sangat fatal yaitu pencemaran mikroba dari Bumi ke lokasi di luar Bumi yang dijadikan target misi. Dan bila kemudian misi antariksa itu menemukan kehidupan maka kesimpulan ilmiah mengenai bentuk kehidupan di luar Bumi bisa mengalami kekeliruan. Mikroba yang diduga sebagai makhluk asli di luar Bumi eh ternyata berasal dari Bumi. Sudah menghabiskan dana miliaran dollar, ternyata hasil penelitian menyesatkan. Sungguh tragis, kan.

Pentingnya memperhatikan masalah perpindahan mikroba dari Bumi ke antariksa atau dari Antariksa ke Bumi melalui wahana antariksa memaksa NASA untuk membentuk Planetary Protection Office.

Extremophile

Sebagai tambahan perlu dikemukakan bahwa di Bumi banyak ditemukan extremophile yaitu mikroba yang hidup di lingkungan ekstrem atau tidak normal. Extremo" berarti sangat berlebihan (ekstrem), "phile" berarti menyukai.

Keberadaan extremophile ini sangat penting karena alasan ekonomi yaitu membantu proses industri karena produksi enzim supernya. Juga alasan dalam pencarian keberadaan kehidupan di luar Bumi, terutama pada lingkungan ekstrem.

Beberapa extremophile yang ditemukan berdasarkan tingkat ke-ekstreman-nya adalah di lingkungan terpanas 113 derajat C di Volcano Island, Italia yaitu Pyrolobus fumarii. Lingkungan terdingin - 15 derajat C di Antartika yaitu Cryptoendoliths. Tingkat radiasi tertinggi sebesar 5 Mrad atau 5 ribu kali radiasi yang bisa membunuh manusia yaitu Deinococcus radiodurans. Tempat terdalam yaitu 3,2 km dari permukaan laut. Lingkungan sangat asam dengan pH 0,0 atau sangat basa dengan pH ~13. Tekanan amat tinggi yaitu 1.200 kali tekanan permukaan laut. Mengandung garam dalam konsentrasi tinggi atau 9 kali kandungan garam di dalam darah manusia yaitu Haloarcula.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda